بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#ManhajSalaf
#DakwahTauhid
MENJAWAB SYUBHAT: TIDAK MUNGKIN MENASIHATI PENGUASA SECARA RAHASIA
Rasulullah ﷺ bersabda:

من أراد أن ينصح لذي سلطان فلا يبده علانية ولكن يأخذ بيده فيخلوا به فإن قبل منه فذاك وإلا كان قد أدى الذي عليه

“Barang siapa yang ingin menasihati penguasa, JANGANLAH ia menampakkannya terang-terangan. Akan tetapi hendaklah ia meraih tangan sang penguasa, lalu menyepi dengannya. Jika nasihat itu diterima, maka itulah yang diinginkan. Namun jika tidak, maka sungguh ia telah melaksanakan kewajiban (menasihati penguasa).” [HR. Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah dari ‘Iyadh bin Ganm -radhiyallahu’anhu-. Hadis ini di-shahih-kan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Zhilalul Jannah, (no. 1096)]
Kemudian ada yang mengatakan:
Tidak mungkin menasihati penguasa di zaman ini, seperti hadis ‘Iyadh bin Ganm di atas, dikarenakan aturan protokoler pemerintahan modern terlalu berbelit-belit, sehingga tidak memungkinkan setiap orang bisa bertemu empat mata dengan seorang pejabat. Maka terpaksa diambil jalan terakhir, yaitu dengan melakukan demonstrasi, tapi demo yang Islami atau aksi damai.
Menjawab syubhat ini kami katakan:
Pertama:
Hadis ‘Iyadh bin Ganm itu tidak bermakna harus persis seperti teksnya, yaitu setiap orang yang ingin menasihati harus memegang tangan penguasa, menyepi dengannya, atau bertemu empat mata dengannya. Masih ada cara lain yang dibolehkan, asalkan tidak terang-terangan, seperti penjelasan Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah:
“Tapi metode yang dicontohkan Salaf adalah: Menasihati secara empat mata, menyurat, dan menghubungi para ulama yang memiliki akses langsung kepada penguasa, sehingga sang penguasa bisa diarahkan kepada kebaikan.” (Haqqur Ro’iy war-Ro’iyyah, hal. 27)
Kedua:
Jika ternyata memang semua jalan yang disebutkan Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah tidak bisa sama sekali, atau penguasa tidak mau menuruti nasihat dan mengubah kebijakannya yang zalim, apakah kemudian boleh melakukan demonstrasi atau menyebar artikel nasihat dan teguran kepada pemerintah di media massa?
Jawabnya: Tetap tidak boleh, sebab hal tersebut bertentangan dengan dalil dan petunjuk Salaf dalam menghadapi keadaan semacam ini.
Al-Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata:
“Jika tidak memungkinkan untuk menasihati penguasa (dengan cara yang syari), maka solusi akhirnya adalah SABAR dan DOA, karena dahulu mereka, yakni Sahabat, melarang dari mencaci penguasa”. Kemudian beliau menyebutkan sanad satu atsar dari Anas bin Malik -radhiyallahu’anhu-, beliau (Anas) berkata: “Dahulu para pembesar sahabat Rasulullah ﷺ melarang dari mencaci para penguasa.” [Lihat At-Tamhid, Al-Imam Ibnu Abdil Barr, (21/287)]
 
Sumber: http://www.alquran-sunnah.com/artikel/kategori/manhaj/754-tuntunan-islam-dalam-menasihati-penguasa