بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

#DoaZikir

MENJADI BUAH BIBIR YANG BAIK SETELAH MENINGGAL

Bismillah wash-shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Pujian orang yang disampaikan langsung di hadapan kita sarat dengan tendensi dan kepentingan. Pujian orang yang disampaikan ketika kita tiada, itulah pujian yang sebenarnya.

Karena itu, di antara doa Ibrahim yang Allah sebutkan dalam Alquran, beliau memohon agar menjadi buah bibir setelah beliau meninggal:

وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

“Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.” (QS. As-Syu’ara:84)

Makna: “Buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian”:

Ibrahim memohon kepada Allah, agar dia diberi taufik untuk menjadi sumber kebaikan, sehingga semua orang memuji beliau, hingga Hari Kiamat.

Doa Ibrahim dikabulkan oleh Allah. Di surat Ash-Shaffat, Allah berfirman:

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الآَخِرِينَ * سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ * كَذَلِكَ نَجْزِي المُحْسِنِينَ

“Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, ‘(Yaitu) kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.’ Demikianlah Kami beri balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Ash-Shaffat:108–110)

Di surat Maryam, Allah berfirman:

وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِنْ رَحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا

“Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami, dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi.” (QS. Maryam:50)

Allah jadikan pujian untuk Ibrahim dan keluarganya, bukan hanya pujian di langit, namun juga pujian di bumi, larena pujian manusia adalah kesaksaian mereka atas perbuatan dan perilaku kita di dunia.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu; beliau menceritakan:

”Suatu ketika para sahabat melihat sebuah jenazah yang diangkat menuju pemakamannya. Mereka pun memuji jenazah ini. Kemudian Nabi ﷺ bersabda:

وجبَتْ، وجبتْ، وجبت

‘Wajib … wajib … wajib.’

Tidak berselang lama, lewat jenazah lain. Kemudian para sahabat langsung mencelanya. Seketika, Rasulullah ﷺ bersabda:

وجبَتْ، وجبتْ، وجبت

‘Wajib … wajib … wajib.’

Umar pun keheranan, dan bertanya: ‘Apanya yang wajib?’

Jawab sang Nabi ﷺ:

هَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا، فَوَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ، وَهَذَا أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا، فَوَجَبَتْ لَهُ النَّارُ، أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الأَرْضِ

‘Jenazah pertama kalian puji dengan kebaikan, maka dia berhak mendapat Surga. Jenazah kedua kalian cela, maka dia berhak mandapat neraka. Kalian adalah saksi Allah di muka bumi.’” (HR. Bukhari, no. 1367; Muslim, no. 949)

Jadilah manusia yang menebar kebaikan bagi lingkungannya. Semoga pujian mereka menjadi saksi atas kebaikan kita.

 

Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits

[Artikel Muslimah.Or.Id]

Sumber: https://muslimah.or.id/5200-menjadi-buar-bibir-setelah-meninggal.html

 

Catatan Tambahan:

DOA MOHON AGAR DIJADIKAN BUAH BIBIR YANG BAIK

Doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam agar dijadikan buah bibir yang baik, tercantum Surat Asy-Syu’ara (Surat ke-26), ayat 83-84 sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

“Robbi hab lii hukma-w wa alhiqnii bi-sh shoolihiin (83)
Waj’al lii lisaani shidqin fi-l aakhiriin.” (84)

Artinya:
Wahai Tuhanku, berikanlah kepadaku ilmu dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh (83)
Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.” (84)