بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#Tanda_Kiamat

MEMBESARNYA BULAN SABIT

Di Antara Tanda-Tanda Kecil Kiamat

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Rasulullah ﷺ bersabda:

مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ انْتِفَاخُ اْلأَهِلَّةِ.

‘Di antara tanda telah dekatnya Kiamat adalah membesarnya bulan sabit.’”[ HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir].

Al-Haitsami berkata: “Di dalam sanadnya ada ‘Abdurrahman bin Yusuf, beliau menyebutkannya dalam al-Mizaan untuk hadis ini, dan berkata: ‘Dia adalah majhul” (Majma’uz Zawaa-id III/146).

Lihat Miizaanul I’tidaal (II/600), karya adz-Dzahabi.

Al-Albani berkata: “Shahih.”

Kemudian beliau menyebutkan para imam yang meriwayatkannya, mereka adalah: “al-‘Uqaili dalam ad-Dhu’afaa’, Ibnu ‘Adi dalam al-Kaamil, dan ath-Thabrani dalam al-Ausath dan ash-Shaghiir.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah oleh ath-Thabrani dalam al-Ausath dan ad-Dhiya al-Maqdisi.

Diriwayatkan dari Anas oleh al-Bukhari dalam at-Taariikh.

Diriwayatkan dari Thalhah bin Abi Hadrad dan Abu ‘Amr ad-Dani asy-Sya’bi dan al-Hasan secara Mursal.

Lihat Shahiih al-Jaami’ish-Shaghiir (V/213-214) (no. 5774).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata: “Rasulullah ﷺ bersabda:

مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ انْتِفَاخُ اْلأَهِلَّةِ، وَأَنْ يُـرَى الْهِلاَلُ لِلَّيْلَةِ، فَيُقَالُ: لِلَّيْلَتَيْنِ.

‘Di antara tanda telah dekatnya Kiamat adalah membesarnya bulan sabit. Bulan sabit [Dalam riwayat Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir (V/214) berbunyi: “وَأَنْ يُرَى الْهِلاَلُ قِبَلاً لِلَّيْلَةِ (Bulan sabit bisa dilihat dengan jelas untuk satu malam),” artinya, dilihat di saat munculnya. Kata qibalan artinya, dengan jelas. Lihat juga kitab at-Tadzkirah, halaman 648, karya Imam Qurthubi] (yang sebelumnya) dilihat untuk satu malam, lalu dikatakan ‘untuk dua malam.’” [HR. Ath-Thabrani dalam ash-Shagiir]. Al-Haitsami berkata: “Di dalamnya ada ‘Abdurrahman bin al-Arzaq al-Anthali, dan saya tidak mendapatkan orang yang mengungkapkan biografi beliau.” Majma’uz Zawaa-id (III/146).

 

Dan diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu secara marfu’ kepada Nabi ﷺ, beliau bersabda:

إِنَّ مِنْ أَمَارَاتِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلاَلُ لِلَّيْلَةِ، فَيُقَالُ: لِلَّيْلَتَيْنِ.

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiamat adalah bulan sabit yang (sebelumnya) terlihat untuk satu malam, lalu dikatakan ‘untuk dua malam.’” [Al-Haitsami berkata: “Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam ash-Shagiir, dan al-Ausath dari guru beliau al-Haitsam bin Khalid al-Mashishi, dan beliau dha’if.” Majma’uz Zawaa-id (VII/325). Al-Albani berkata: “Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Ausath, dan Dhiya’ al-Maqdisi, hadits tersebut hasan.” Lihat kitab Shahiihul Jaami’ (V/214) (no. 5775)].

Dalam dua riwayat ini disebutkan penafsiran membesarnya bulan sabit, hal tersebut sebagai ungkapan membesarnya bulan ketika muncul seperti biasanya pada awal bulan, bulan sabit yang muncul pada tanggal satu seperti bulan sabit yang muncul untuk tanggal dua.

Wallaahu a’lam.

Penulis: Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil

[Disalin dari kitab Asyraathus Saa’ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]

 

Sumber: https://almanhaj.or.id/980-38-41-banyaknya-karya-tulis-lalai-melaksanakan-ibadah-sunnah-banyaknya-kedustaan.html