بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#MutiaraHadis
#DoaZikir
MAKNA “SETAN TIDAK AKAN BISA MENCELAKAKAN ANAK TERSEBUT SELAMANYA”
Nabi ﷺ bersabda:

« لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ: “بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا“، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا » متفق عليه

“Jika salah seorang dari kalian (suami) ketika ingin menggauli istrinya, dan dia membaca doa:

بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

BISMILLAH, ALLAHUMMA JANNIBNAS-SYAITHAAN WA JANNIBIS-SYAITHAANA MAA ROZAQ-TANAA
Artinya:
Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.
Kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari no.141 dan Muslim no.1434)
Hadis ini menunjukkan, bahwa iblis dan bala tentaranya telah memancangkan permusuhan dengan manusia, bahkan sejak dia sedang dalam proses awal penciptaannya. Termasuk ketika manusia pertama kali dilahirkan, meskipun dia belum mengenal nafsu, indahnya dunia dan godaan-godaan duniawi lainnya. Nabi ﷺ bersabda:

صياح المولود حين يقع، نزغة من الشيطان

“Tangisan seorang bayi ketika (baru) dilahirkan adalah tusukan (godaan untuk menyesatkan) dari setan.” (HR. Muslim no.2367)
Makna “Setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya”, ulama menegaskan, bahwa hadis ini TIDAKLAH menunjukkan, bahwa anak terlahir tersebut akan menjadi ma’shum, yakni terbebas dari dosa dan semua godaan setan. Karena segala kejadian ada sebab dan ada penghalang. Usaha orang tua, yang berdoa ketika hendak berhubungan badan, merupakan sebab agar anak tersebut selamat dari godaan setan. Akan tetapi, dalam perjalanan hidupnya, terdapat banyak penghalang, yang membuat anak ini tidak bisa bersih dari godaan setan, sehingga dia melakukan kemaksiatan. (Taisirul Alam Syarah Umdatul Ahkam, 1:588)
Allahu a’lam
 
Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Sumber: http://www.konsultasisyariah.com/doa-hubungan-intim/