بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

KHUROFAT DEMONSTRASI

Belakangan ini demonstrasi sudah bisa dikatakan sangat lumrah di negara kita. Banyak orang mengatakan bahwa “Demonstrasi” adalah bagian dari amar makruf nahi munkar, sehingga seolah-olah menjadi hal yang harus dilakukan. Namun kita harus melihat dari kacamata syari, apakah benar demonstrasi yang dinamakan oleh pemujanya sebagai metode amar ma’ruf nahi munkar, merupakan manhaj (cara beragama) Nabi yang mulia ﷺ dan para sahabatnya, ataukah sesuatu yang harus diluruskan? Dan ketahuilah, tidaklah nama yang indah itu akan merubah hakikat sesuatu yang buruk, walau dibumbui dengan label Islami.

Metode Nabi ﷺ dalam Ber-Amar Ma’ruf

Rasulullah ﷺ bersabda: “Agama adalah nasihat” Kami bertanya: “Untuk siapa?” Beliau ﷺ menjawab: “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya,  para pemimpin kaum Muslimin serta orang-orang awamnya.” (HR. Muslim no. 55).

Agama kita mensyariatkan untuk memberi nasihat. Namun tidaklah nasihat tersebut disampaikan kecuali dengan cara yang baik, tidak dengan membuka aib penguasa. Simaklah baik-baik sabda Rasulullah ﷺ:

“Barang siapa yang hendak menasihati pemerintah dengan suatu perkara, maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia menerima, maka itu (yang diinginkan). Dan kalau tidak, maka sungguh ia telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia dan pahala baginya (orang yang menasihati)” (Shahih, riwayat Ahmad, Al Haitsami dan Ibnu Abi Ashim).

Apakah seseorang dapat menerima saran kita dengan baik, jika kita jelek-jelekkan serta kita umbar aibnya di depan umum? Bagaimana jika kejengkelan hatinya telah mendahului nasihat kita?

Jatuh dalam Riba yang Paling Mengerikan

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya riba yang paling mengerikan adalah mencemarkan kehormatan seorang Muslim tanpa alasan” (Shahih, riwayat Abu Dawud dan Ahmad). Kehormatan seorang Muslim adalah haram, sedangkan dalam demonstrasi ini, tidak jarang akan engkau temukan berbagai macam pelecehan kehormatan seorang Muslim dengan mencelanya.

Fitnah Wanita dan Ikhtilath

Hampir di setiap gerakan massa diwarnai dengan hadirnya kaum wanita di jalan-jalan. Hal ini jelas BERTENTANGAN dengan syariat islam, karena Allah melarang wanita untuk keluar dari rumahnya, kecuali dengan alasan yang syari. Selain itu, hal ini akan menimbulkan ikhtilath (campur baur) antara pria dan wanita yang bukan mahramnya secara terang-terangan! Maka cukuplah sabda Nabi yang mulia ﷺ berikut ini bagi mereka. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tinggalkanlah olehmu bercampur baur dengan kaum wanita!” (HR. Bukhari).

Tasyabbuh (Meniru) dengan Kaum Kuffar

Demonstrasi adalah produk Barat yang jelas-jelas menganut sistem kuffar. Maka tidak pantas bagi seorang Muslim untuk memasang label ‘Islami’, karena memang Islam TIDAK mengajarkan cara seperti ini. Atau bahkan meyakininya sebagai metode dakwah yang Islami. Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).

Sesungguhnya Islam tidak akan menang dengan cara yang menyelisihi syariat, namun Islam akan menang dengan cara yang benar, yang dibangun di atas akidah yang benar, dan jalan yang telah ditunjukkan Nabi Muhammad ﷺ. Maka sesungguhnya kebahagiaan dan keselamatan adalah dengan mengikuti Rasul ﷺ, BUKAN dengan menyelisihi beliau ﷺ.

 ***

Penulis: Muhammad Nur Ichwan Muslim

[Artikel www.Muslim.or.id]

https://Muslim.or.id/213-khurofat-demonstrasi.html