بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#Dakwah_Tauhid

#Faidah_Tafsir

KEZALIMAN MENGHILANGKAN NIKMAT KEAMANAN DAN HIDAYAH

Allah ‘azza wa jalla berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan hidayah.” [Al-An’am: 82]

Macam-Macam Kezaliman

Ayat yang mulia ini memberi peringatan, bahwa semua bentuk kezaliman dapat memberikan pengaruh terhadap keamanan dan hidayah bagi seorang hamba, dan kezaliman itu ada tiga bentuk:

1) Kezaliman terbesar, yaitu syirik dan kufur kepada Allah ta’ala.

2) Kezaliman terhadap diri sendiri, yaitu semua perbuatan dosa, dan atau tidak memberikan hak kepada dirinya seperti berpuasa tanpa berbuka, sholat malam tanpa tidur, dan lan-lain.

3) Kezaliman terhadap orang lain, yaitu menyakiti orang lain tanpa alasan yang benar, baik menyakiti dengan ucapan seperti menghina dan mengghibah, maupun perbuatan seperti memukul dan membunuh atau merampas harta (lihat Al-Qoulul Mufid, 1/61-62).

Tiga Jenis Manusia Terkait Kezaliman

1) Orang yang menyempurnakan tauhidnya dengan menjauhi semua bentuk kezaliman, maka ia akan mendapatkan keamanan dan hidayah secara sempurna.

2) Orang yang hanya menjauhi kezaliman terbesar (syirik dan kufur), namun tidak menjauhi kezaliman terhadap diri sendiri dan orang lain, maka ia tidak akan mendapatkan keamanan dan hidayah secara sempurna. Ia masih terancam dengan azab Allah ‘azzawa jalla, dan di Akhirat nasibnya di bawah kehendak Allah, apakah diampuni atau diazab. Namun andai diazab, azabnya tidak kekal seperti orang-orang yang melakukan syirik dan kufur.

3) Orang yang tidak menjauhi kezaliman terbesar (syirik) walau tidak melakukan kezaliman terhadap diri sendiri (selain syirik) dan tidak pula kezaliman terhadap orang lain, maka ia tidak akan mendapatkan keamanan dan hidayah sama sekali. Ia pasti diazab dengan azab yang sangat pedih dan kekal di Neraka selama-lamanya, jika ia mati sebelum bertaubat.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Siapa yang selamat dari tiga bentuk kezaliman ini, maka ia akan mendapatkan keamanan dan hidayah secara sempurna. Dan siapa yang tidak selamat dari kezaliman terhadap dirinya sendiri, maka ia hanya mendapatkan keamanan dan hidayah secara umum saja, artinya ia tetap akan masuk Surga (walau mungkin diazab dulu), sebagaimana telah dijanjikan dalam ayat yang lain. Dan sungguh Allah akan memberikan hidayah untuknya kepada jalan yang lurus, yang akhirnya akan mengantarkan ke Surga, namun akan berkurang keamanan dan hidayah baginya sesuai dengan kadar berkurangnya iman, karena kezalimannya terhadap diri sendiri.” [Al-Iman, hal. 69]

Sebab Terbesar Hilangnya Nikmat Keamanan dan Hidayah adalah Syirik

Ayat yang mulia ini memeringatkan dengan keras dari bahaya syirik, bahwa orang yang memersekutukan Allah ‘azza wa jalla tidak akan mendapat nikmat keamanan dan hidayah.

Orang yang memersekutukan Allah pasti tersesat dalam kehidupan dunia, bahkan dialah orang yang paling sesat. Allah ta’ala berfirman:

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا بَعِيدًا

“Barang siapa memersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” [An-Nisa: 116]

Orang yang memersekutukan Allah pasti akan mendapatkan azab di dunia dan Akhirat, bahkan kekal di Neraka untuk selama-lamanya. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) Neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk.” [Al-Bayyinah: 6]

Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/726974307452054:0