بسم الله الرحمن الرحيم

#Nasihat_Ulama

KESEPAKATAN ULAMA ISLAM ATAS HARAMNYA PEMBERONTAKAN

Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullah berkata:

 ولا نرى الخروج على أئمتنا وولاة أُمورنا ، وإن جاروا ، ولا ندعوا عليهم ، ولا ننزع يداً من طاعتهم ونرى طاعتهم من طاعة الله عز وجل فريضةً ، ما لم يأمروا بمعصيةٍ ، وندعوا لهم بالصلاح والمعافاة

 “Kami tidak memandang bolehnya memberontak kepada para pemimpin dan pemerintah kami, meskipun mereka berbuat zalim. Kami tidak mendoakan kejelekan bagi mereka. Kami tidak melepaskan diri dari ketaatan kepada mereka, dan kami memandang ketaatan kepada mereka adalah ketaatan kepada Allah sebagai suatu kewajiban, selama yang mereka perintahkan itu bukan kemaksiatan (kepada Allah). Kami doakan mereka dengan kebaikan dan keselamatan.” [Matan Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyah]

Ulama Besar Syafi’iyah Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

 وأجمع أهل السنة أنه لا ينعزل السلطان بالفسق وأما الوجه المذكور في كتب الفقه لبعض أصحابنا أنه ينعزل وحكى عن المعتزلة أيضا فغلط من قائله مخالف للإجماع قال العلماء وسبب عدم انعزاله وتحريم الخروج عليه ما يترتب على ذلك من الفتن واراقة الدماء وفساد ذات البين فتكون المفسدة في عزله أكثر منها في بقائه قال القاضي عياض أجمع العلماء على أن الإمامة لا تنعقد لكافر وعلى أنه لو طرأ عليه الكفر انعزل

 “Ahlus Sunnah telah sepakat, bahwa tidak boleh seorang penguasa dilengserkan karena kefasikan (dosa besar) yang ia lakukan. Adapun pendapat yang disebutkan pada kitab-kitab fikih yang ditulis oleh sebagian sahabat kami (Syafi’iyah), bahwa penguasa yang fasik harus dilengserkan dan pendapat ini juga dinukil dari kaum Mu’tazilah, maka TELAH SALAH BESAR. Orang yang berpendapat demikian menyelisihi Ijma’.

Para ulama telah berkata: “Sebab tidak bolehnya penguasa zalim dilengserkan dan haramnya memberontak kepadanya, karena akibat dari hal itu akan muncul berbagai macam fitnah (kekacauan), ditumpahkannya darah dan rusaknya hubungan, sehingga KERUSAKAN dalam pencopotan penguasa zalim LEBIH BANYAK dibanding tetapnya ia sebagai penguasa”. Al-Qodhi ‘Iyadh –rahimahullah- berkata: “Ulama sepakat, bahwa kepemimpinan tidak sah bagi orang kafir, dan jika seorang pemimpin menjadi kafir, harus dicopot.” [Syarhu Muslim, 12/229]

AI-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata:

 وقد أجمع الفقهاء على وجوب طاعة السلطان المتغلب والجهاد معه وأن طاعته خير من الخروج عليه لما في ذلك من حقن الدماء وتسكين الدهماء

 “Dan telah sepakat fuqoha atas wajibnya taat kepada penguasa yang sedang berkuasa dan berjihad bersamanya. Dan (mereka juga sepakat), bahwa taat kepadanya lebih baik dibanding memberontak, sebab dengan itu darah terpelihara dan membuat nyaman kebanyakan orang.” [Lihat Fathul Bari, 13/7]

Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

http://sofyanruray.info/sepanjang-sejarah-kudeta-mudaratnya-lebih-besar-ambillah-pelajaran/