بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#SayNoToRiba

KERUGIAN UKHROWI PEMAKAN RIBA

Lenyapnya harta hasil riba, kata Imam Ibn Katsir dalam Tafsirnya, bisa jadi lenyap secara total dari tangan pemiliknya, atau keberkahan harta tersebut hilang, sehingga tidak bisa dipetik manfaatnya.
Di antara indikasi ketidakberkahan suatu harta, manakala dimakan, dia akan menumbuhkan berbagai macam penyakit di tubuh, menjadikan hati tidak tentram, membuat anak-anak nakal dan sulit diatur. Manakala digunakan untuk membangun rumah, maka tidak nyaman untuk ditinggali. Bahkan bisa jadi Allah akan memusnahkannya dalam sekejap, dengan mengirim api untuk membakarnya, atau mengutus air untuk menenggelamkannya, atau musibah lainnya.
Itu hanya sebagian kecil saja kerugian yang dialami oleh para pemakan riba di dunia. Lalu apa kerugian yang akan mereka dapatkan di Akhirat?
Sejak awal kebangkitan para pemakan riba dari alam kubur saja mereka sudah berpenampilan mengenaskan; seperti orang gila yang kesurupan setan!
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata, bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” [QS. Al-Baqarah (2): 275].
Kelanjutannya, mereka terancam dengan siksaan yang sangat pedih di Neraka.
“Barang siapa mendapat peringatan dari Rabbnya, lalu ia berhenti (dari memakan riba), maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Namun barang siapa yang kembali (memakan riba), maka bagi mereka adalah azab Neraka dan mereka kekal di dalamnya” [QS. Al-Baqarah (2): 275].
Sunnah Nabi ﷺ mendeskripsikan berbagai jenis siksaan yang disiapkan Allah untuk para pemakan riba.
Rasulullah ﷺ menuturkan ‘kunjungannya’ ke Neraka:
“Kami mendatangi sungai yang airnya merah seperti darah. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang yang berenang di dalamnya, dan di tepi sungai ada orang yang mengumpulkan batu banyak sekali. Lalu orang yang berenang itu mendatangi orang yang telah mengumpulkan batu, sembari membuka mulutnya dan memakan batu-batu tersebut. Orang tersebut tidak lain adalah pemakan riba” [HR. Bukhari (no. 7047) dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ’anhu].
Dalam hadis lain diceritakan:
“Pada malam Isra’ aku mendatangi suatu kaum yang perutnya sebesar rumah, dan dipenuhi dengan ular-ular. Ular tersebut terlihat dari luar. Aku pun bertanya: “Siapakah mereka wahai Jibril?”. “Mereka adalah para pemakan riba” jawab beliau” [HR. Ibn Majah (no. 2273) dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dan dinilai lemah oleh al-Albany].
Semoga tulisan sederhana ini bisa lebih menyadarkan kaum Muslimin, bahwa riba hanyalah akan membawa kesusahan di dunia dan Akhirat. Maka ayo bersegeralah untuk meninggalkan riba!
 
Oleh: Ustadz Abdullah Zaen, M.A
Sumber tulisan: Bisnis Syariah