بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#MutiaraSunnah

KEHORMATAN SEORANG MUSLIM KETIKA SUDAH MATI STATUSNYA SAMA DENGAN KEHORMATANNYA KETIKA MASIH HIDUP

Jenazah muslim wajib disikapi sebagaimana orang hidup. Artinya tidak boleh dikerasi, tidak boleh dilukai, atau diambil bagian tubuhnya, apalagi dipatahkan tulangnya. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda:

كَسْرُ عَظْمِ الْمَيِّتِ كَكَسْرِهِ حَيًّا

”Mematahkan tulang mayit, statusnya sama dengan mematahkan tulangnya ketika masih hidup.” (HR. Abu Daud 3207, Ibnu Majah 1616, dan yang lainnya).

Mengingat hadis ini, Fatawa Syabakah Islamiyah menegaskan satu kaidah:

فمن المقرر شرعاً أن حرمة المسلم وهو ميت كحرمته وهو حي، ومن ثم فلا يجوز التعدي على حرمته

”Bagian prinsip penting dalam syariat, kehormatan seorang Muslim ketika sudah mati statusnya sama dengan kehormatannya ketika masih hidup. Karena itu, tidak boleh dilanggar kehormatannya.” (Fatawa Syabakah islamiyah, no. 12511)

 

Sumber: https://konsultasisyariah.com/21085-gigi-palsu-di-jasad-mayit.html