بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#NasihatUlama

KEBENARAN BUKAN DIUKUR DENGAN MANUSIA, TAPI MANUSIA YANG DIUKUR DENGAN KEBENARAN

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

وكثير من الناس يزن الأقوال بالرجال، فإذا اعتقد في الرجل أنه معَظَّم قَبِل أقوالَه وإن كانت باطلةً مخالفةً للكتاب والسنة، بل لا يصغي حينئذ إلى مَنْ يردّ ذلك القول بالكتاب والسنة، بل يجعل صاحبه كأنه معصوم.

وإذا ما اعتقد في الرجل أنه غير معَظَّم ردَّ أقوالَه وإن كانت حقاً، فيجعل قائل القول سبباً للقبول والرد من غير وزن بالكتاب والسنة.

“Banyak orang yang menilai perkataan, dengan melihat orang-orang yang mengucapkannya. Jadi jika dia meyakini bahwa seseorang itu dimuliakan, maka dia menerima ucapan-ucapannya, walaupun batil dan bertentangan dengan Alquran dan as-Sunnah. Bahkan ketika itu dia tidak mau mendengarkan siapa saja yang membantah ucapan tersebut dengan Alquran dan as-Sunnah. Bahkan dia menjadikan orang yang mengucapkan kebathilan tersebut seakan-akan orang yang makshum. Sebaliknya, jika dia meyakini bahwa seseorang itu tidak dimuliakan, maka dia menolak perkataan-perkataannya, walaupun sesuai dengan kebenaran. Jadi dia menjadikan orang yang mengucapkan, sebagai sebab diterima dan ditolaknya sebuah perkataan, tanpa menimbangnya dengan Alquran dan as-Sunnah.” [Jami’ul Masail, jilid 1 hlm. 463].

Instagram, Twitter & Telegram Channel: @JakartaMengaji

Sumber: https://www.facebook.com/JakartaMengajiOfficial/photos/a.633889743458454.1073741828.633867766793985/661632997350795/?type=3&theater