بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
 
KALAU HIDUP SUDAH SANGAT BAIK, UNTUK APA CARI TUHAN DAN BUTUH AGAMA?
Jawaban Untuk Saudariku Tentang Tuhan dan Agama
 
Pertanyaan:
Kalau hidupmu sudah sebaik ini tanpa agama, lalu kenapa kamu ingin mencari Tuhan dan ingin memiliki agama?
 
Jawaban:
 
1. Karena Allah ﷻ Sang Pencipta yang telah memerintahkan kita untuk menyembah-Nya dan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya. Bahkan karena tujuan itulah kita diciptakan dan para rasul diutus. Perhatikanlah ayat yang mulia berikut ini:
 
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالأِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
 
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku saja.” [QS. Adz-Dzariyyat: 56]
 
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
 
“Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah saja, dan jauhilah thaghut (yang disembah selain Allah) itu.” [QS. An-Nahl: 36]
 
2. Karena Allah ﷻ Sang Pemberi Rezeki dan semua kenikmatan telah menyempurnakan ajaran agama Islam, dan memerintahkan kita untuk masuk agama Islam secara totalitas. Perhatikanlah ayat yang mulia berikut ini:
 
‎الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ
 
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” [QS. Al-Maidah: 3]
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
 
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya.” [QS. Al-Baqoroh: 208]
 
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang makna ayat yang mulia ini:
 
يقول تعالى آمرًا عباده المؤمنين به المصدّقين برسوله: أنْ يأخذوا بجميع عُرَى الإسلام وشرائعه، والعمل بجميع أوامره، وترك جميع زواجره ما استطاعوا من ذلك
 
“Allah taala berfirman memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman kepada-Nya dan membenarkan rasul-rasul-Nya untuk memegang semua ikatan Islam dan syariat-syariat-Nya, mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan seluruh larangan-Nya semampu mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir, 1/555]
 
3. Karena kebaikan dan kebahagiaan tidak akan sempurna tanpa mengenal Allah, mencintai-Nya dan menyembah hanya kepada-Nya. Al-Imam Ahmad bin Abdul Halim Al-Haroni rahimahullah berkata:
 
وليس للقلوب سرور ولا لذة تامة إلاّ في محبة الله والتقرب إليه
 
“Tidak ada kegembiraan bagi hati, tidak pula kelezatan yang sempurna, kecuali dalam kecintaan kepada Allah taala dan mendekatkan diri kepada-Nya.” [Majmu’ Al-Fatawa, 28/32]
 
4. Karena agama bukan saja untuk kebaikan di dunia, tapi agama membimbing kita untuk menggapai kebaikan yang hakiki dan kesuksesan yang sejati, yaitu di negeri Akhirat yang kekal abadi. Allah ﷻ berfirman:
 
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
 
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada Hari Kiamat sajalah disempurnakan balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” [QS. Ali Imron: 185]
 
5. Karena manusia hanya bisa mengetahui sebagian kebaikan saja. Manusia tidak mungkin mengetahui semua bentuk kebaikan tanpa bimbingan Allah dalam ajaran agama-Nya Islam.
 
Terutama kebaikan terbesar, yaitu beribadah hanya kepada Allah dengan cara ibadah yang Dia inginkan, yaitu dengan mencontoh Nabi-Nya Muhammad shallallaahu’alaihi wa sallam.
 
Seorang nabi pemilik akhlak yang paling mulia, yang diutus untuk menjadi teladan bagi seluruh umat manusia, baik dalam berhubungan dengan Allah maupun dengan sesama hamba. Allah ﷻ berfirman:
 
‎لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
 
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (pahala) di Hari Kiamat dan dia banyak berzikir kepada Allah.” [QS. Al-Ahzab: 21]
 
Seorang nabi yang diutus sebagai rahmat (kasih sayang) kepada para hamba, maka siapa yang mengikuti agama beliau ﷺ, dia akan mendapatkan rahmat Allah. Allah ﷻ berfirman:
 
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
 
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu wahai Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” [QS. Al-Anbiya: 107]
 
Seorang nabi yang paling dicintai Allah. Maka siapa yang mengikuti ajaran beliau ﷺ akan menggapai cinta dan ampunan-Nya. Allah ﷻ berfirman:
 
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
 
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Ali Imron: 31]
 
Seorang nabi yang Allah wajibkan untuk ditaati. Maka siapa yang menaati beliau ﷺ akan mendapatkan hidayah. Dan siapa yang menyelisihi beliau ﷺ akan celaka. Allah ﷻ berfirman:
 
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا ۚ وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
 
“Katakanlah: Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul. Dan jika kamu berpaling, maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat hidayah. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (wahyu Allah) dengan terang.” [QS. An-Nur: 54]
 
 
 
Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah
#manhajsalaf #tauhid #tujuanpenciptaanmanusiadanjin #tujuandiciptakannyamanusiadanjin #menyembahAllahsemata #ittiba #mencontohRasulullah #untukapacariTuhan #untukapacariAllah #kenapabutuhagama #alasanbutuhagama #alasanmencariaama