JANGANLAH ENGKAU HINA SAUDARAMU SESAMA MUSLIM

Nabi ﷺ bersabda:

“Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara! Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lainnya. Tidak boleh ia menzaliminya, tidak boleh mengacuhkannya, tidak boleh berbohong kepadanya, dan tidak boleh meremehkannya/merendahkannya. Takwa itu ada disini”, -dan beliau ﷺ menunjuk ke dadanya tiga kali-. “Cukuplah seseorang dikatakan buruk atau jahat, jika ia menghina atau merendahkan saudaranya yang Muslim…”. [HR Muslim (2564)].

Setelah beliau ﷺ melarang beberapa perkara yang diharamkan, yang di antaranya adalah saling membenci antara sesama Muslim dan melakukan sesab-sebab yang dapat menimbulkan dan memicu api kebencian (permusuhan), beliau ﷺ memberikan petunjuk kepada kaum Muslimin agar mereka mau melakukann yang berikut ini, yaitu agar mereka menjadi hamba-hamba Allah yang SALING BERSAUDARA dan SALING MENCINTAI dan MENYAYANGI.

Saling berlemah-lembut dan berbuat baik, dengan cara memberikan hal bermanfaat dan mencegah dari hal-hal yang bermadharrat. Bahkan beliau ﷺ menekankan dengan sabdanya:

“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lainnya…”. Yang maksudnya, bahwa konsekwensi persaudaraan adalah dengan cara mencintai untuk saudaranya, sebagaimana ia mencintai untuk dirinya sendiri. Dan ia membenci jika suatu musibah menimpa saudaranya, sebagaimana ia pun membenci jika musibah menimpa dirinya. Dengan demikian, ia tidak boleh menzalimi saudaranya dengan melanggar hak-haknya, atau dengan memberikan madharrat (bahaya) kepadanya.

Demikian pula ia tidak boleh mengacuhkannya, terlebih lagi tatkala ia membutuhkan pertolongannya, sedangkan dia mampu untuk menolongnya. Juga tidak boleh berbicara dusta kepadanya. Tidak pula meremehkannya, baik dengan cara MENGHINANYA atau MERENDAHKANnya.

Kemudian Rasulullah ﷺ menjelaskan buruknya perbuatan seorang Muslim yang meremehkan saudaranya Muslim, dengan sabdanya:

“Cukuplah seseorang dikatakan buruk atau jahat, jika ia menghina atau merendahkan saudaranya yang Muslim“. Maksudnya, cukuplah seseorang disifati buruk/ jahat, meskipun ia tidak memiliki sifat buruk lainnya kecuali hal tersebut (yakni; meremehkan saudaranya Muslim).

Kemudian, Nabi ﷺ menerangkan dengan sabdanya: “Takwa itu ada di sini“, dan beliau ﷺ menunjukkan ke dadanya tiga kali, maksudnya takwa itu di hati. Beliau ﷺ ingin menjelaskan, bahwa yang dianggap dari seseorang adalah apa-apa yang ada di hatinya, berupa keimanan dan ketakwaan. Dan mungkin saja orang yang dihina dan diremehkan tersebut hatinya dipenuhi dengan ketakwaan. Dengan demikian, orang yang menghina dan meremehkan tersebut yang hatinya tidak baik.

Nabi ﷺ juga bersabda:

“Setiap Muslim atas Muslim yang lainnya, haram menumpahkan darahnya (membunuhnya), haram mengambil hartanya tanpa hak, dan mengganggu harga dirinya/kehormatannya“.

Melanggar jiwa seorang Muslim dengan cara membunuhnya atau menyakitinya hukumnya haram. Demikian pula haram hukumnya melanggar hartanya, baik dengan cara mencuri, atau merampas hartanya. Adapun melanggar kehormatan seorang Muslim, adalah dengan mencelanya, menghinanya, mengghibahinya, mengadu dombanya, dan yang sejenisnya.

Dan Nabi ﷺ pun telah menegaskan keharaman (kesucian) ketiga hal di atas di saat Haji Wada’. Beliau ﷺ menyamakan kesuciannya seperti kesucian tempat dan waktu (yaitu kesucian Mekkah dan bulan Dzulhijjah) . Beliau ﷺ bersabda:

«فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِى شَهْرِكُمْ هَذَا، فِى بَلَدِكُمْ هَذَا…».

Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, kehormatan kalian telah diharamkan atas kalian (untuk dilanggar), seperti haramnya hari kalian ini, pada bulan kalian (Dzulhijjah) ini, di negeri kalian (Mekkah) ini.

Oleh karena, janganlah kita melakukan sebab-sebab yang dapat menimbulkan kebencian, pemutusan hubungan dan pemboikotan di antara sesama kaum Muslimin. Marilah kita miliki rasa persaudaraan, saling menyayangi dan mencinta di antara kita.

Konsekuensi dan realisasi persaudaraan di antara kaum Muslimin adalah dengan memberikan segala bentuk kebaikan, dan menghalangi kita dari segala bentuk mara bahaya yang dapat menimpa.

Diharamkan atas setiap Muslim untuk menzalimi, mengacuhkan,  dan berkata dusta kepada saudaranya. Dan janganlah kita melanggar kehormatan seorang Muslim dengan cara merendahkan, menghina, dan mencemooh mereka.

Allahul musta’an (hanya Allah-lah tempat kita memohon pertolongan).

 

Sumber: