بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#Nasihat_Ulama

HARAMNYA PEMBERONTAKAN MESKI TERHADAP PEMERINTAH YANG MERAIH KEKUASAAN DENGAN CARA YANG SALAH

Al-Imam Ali bin Madini rahimahullah berkata:

ومن خرج علي امام من ائمة المسلمين وقد اجتمع عليه الناس فأقروا له بالخلافة بأي وجه كانت برضا كانت أو بغلبة فهو شاق هذا الخارج عليه العصا وخالف الآثار عن رسول الله صلى الله عليه و سلم فإن مات الخارج عليه مات ميتة جاهلية

“Barang siapa yang memberontak kepada salah seorang pemimpin kaum Muslimin, padahal manusia telah berkumpul di bawah kepemimpinannya, mereka pun mengakui kepemimpinannya, dengan cara apa saja ia mendapati kepemimpinan itu, apakah dengan kerelaan atau dengan paksa, maka orang yang memberontak itu telah merusak persatuan kaum Muslimin dan menyelisihi hadis-hadis Rasulullah ﷺ. Jika pemberontak ini mati, maka matinya jahiliyah.”[Syarhul I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah lil Laalikaai, 1/168]

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata:

“Aku memandang wajibnya mendengar dan menaati para pemimpin kaum Muslimin, apakah itu pemimpin yang baik maupun jahat, selama yang mereka perintahkan itu bukan kemaksiatan. Dan siapa yang memimpin khilafah dan manusia bersatu dalam kepemimpinannya, mereka ridho kepadanya, meski pun dia mengalahkan mereka dengan pedang hingga menjadi pemimpin, maka wajib taat kepadanya dan haram memisahkan diri (memberontak) kepadanya.” [Syarhu Risalah Ila Ahlil Qosim, Syaikh Shalih Al-Fauzan, hal. 157]

 

Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

http://sofyanruray.info/sepanjang-sejarah-kudeta-mudaratnya-lebih-besar-ambillah-pelajaran/