بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#DakwahTauhid
DALIL-DALIL BERKENAAN DENGAN SYAFAAT
Syafaat ditetapkan dalam Alquran, Hadis, dan Ijma’. Perinciannya adalah sebagai berikut:
Dalil Alquran

يَوْمَئِذٍۢ لَّا تَنفَعُ ٱلشَّفَـٰعَةُ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحْمَـٰنُ وَرَضِىَ لَهُۥ قَوْلًۭا  ١٠٩

Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridai perkataannya. (QS Thaha [20]: 109)

وَكَم مِّن مَّلَكٍۢ فِى ٱلسَّمَـٰوَ‌ٰتِ لَا تُغْنِى شَفَـٰعَتُهُمْ شَيْـًٔا إِلَّا مِنۢ بَعْدِ أَن يَأْذَنَ ٱللَّهُ لِمَن يَشَآءُ وَيَرْضَىٰٓ  ٢٦

Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridai(Nya). (QS an-Najm [53]: 26)
Dalil Hadis
Hadis-hadis tentang syafaat banyak sekali yang mencapai derajat Mutawatir [Lihat as-Sunnah Ibnu Abi Ashim 2/399, Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah 1/314, Lawami’ul Anwar al- Bahiyyah oleh as-Saffarini 2/208], di antaranya adalah:

أَسْعَدُ اْلنَّاسِ بِشَفَاعَتِيْ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ

“Orang yang paling berbahagia memeroleh syafaatku pada Hari Kiamat adalah orang yang mengucapkan ‘La ilaha illa Allah’ ikhlas dari lubuk hatinya.” (HR Bukhari: 99, 6570)
Dalil Ijma’
Berdasarkan dalil-dalil di atas, para ulama bersepakat mengimani syafaat, bahkan menjadikan hal ini sebagai salah satu pokok akidah mereka [Sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnu Abdil Barr dalam al-Istidzkar 8/136]. Al-Allamah Hafizh al-Hakami mengatakan: “Syafaat adalah haq (benar adanya), diimani oleh seluruh Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sebagaimana diimani oleh para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan.”[ Ma’arijul Qabul 2/256]. Ijma’ ini dinukil oleh banyak ulama [Lihat Risalah ila Ahli Tsaghar hlm. 90 oleh Abul Hasan al-Asy’ari, Syarh Muslim oleh an-Nawawi 3/35, ad-Dinul Khalish 2/22 oleh Shiddiq Hasan Khan]. Oleh karenanya, hampir tidak ada satu kitab pun yang membahas tentang akidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah yang ditulis oleh ulama-ulama salaf kita, kecuali ada pembahasan tentangnya. Maka alangkah menariknya ucapan sahabat Anas bin Malik Radhialllahu ‘Anhu: “Barang siapa mendustakan syafaat, maka dia tidak mendapatkan bagian dari syafaat.” [Diriwayatkan oleh al-Ajurri dalam asy-Syari’ah hlm. 337, al-Lalikai dalam Syarh Ushul I’tiqad 6/1110 dan dishahihkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/426].
 
Dinukil dari tulisan berjudul: “Kupas Tuntas Masalah Syafaat” yang ditulis oleh al-Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi hafizhahullah
Sumber: http://abiubaidah.com/kupas-tuntas-masalah-syafaat.html/