Menjaga Wudhu bagi Orang yang Suci, Junub dan Wanita Haidh

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Pertanyaan:

Sebaiknya kita bersuci (wudhu) setiap saat, mau pergi, mau tidur. Bagaimana kalau sedang berhalangan (haid)? Apakah boleh tetap berwudhu?

Jawaban:

Disyari’atkan menjaga wudhu’ dalam setiap keadaan. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

استقيموا و لن تحصوا و اعلموا أن خير أعمالكم الصلاة و لا يحافظ على الوضوء إلا مؤمن

“Istiqomahlah kalian, walaupun kalian tidak akan mampu melakukannya secara hakiki (namun berusahalah mendekatinya), dan ketahuilah sebaik-baik amalan kalian adalah sholat, dan tidaklah ada yang MENJAGA WUDHU kecuali dia seorang mukmin.” [HR. Al-Hakim dan Ibnu Hibban dari Tsauban radhiyallahu’anhu, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’: 952]

Laki-laki dan wanita junub juga dianjurkan menjaga wudhu’ untuk meringankan junubnya, khususnya ketika akan makan atau tidur, berdasarkan keumuman hadis di atas dan juga terdapat hadis khusus dari Ummul

Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha, beliau berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ جُنُبًا فَأَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَنَامَ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ

“Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam jika sedang junub, lalu beliau ingin makan atau tidur, maka beliau berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana wudhu’ beliau untuk sholat.” [HR. Muslim]

Adapun bagi wanita haid, tidak ada dalil khusus yang menganjurkannya. Hanya saja sebagian ulama menyamakan antara junub dan haid, sehingga dibolehkan insya Allah ta’ala bagi wanita haid untuk menjaga wudhunya.

WaLlahu A’lam.

Dijawab oleh: Ustadz Sofyan Ruray