بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

BOLEHKAH MENJAWAB SALAM KETIKA BERADA DI DALAM TOILET/WC?

 

 

Hadis dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:

أَنَّ رَجُلاً مَرَّ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَبُولُ فَسَلَّمَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ

Ada seseorang yang melewati Rasulullah ﷺ  dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya.” (HR. Muslim no. 370).

Hadis di atas menunjukkan -kata Imam Nawawi rahimahullah- bahwa dimakruhkan bagi yang sedang buang hajat untuk membaca dzikir apa pun itu. Ia tidak boleh mengucapkan Subhanallah, Laa Ilaha Illallah, tidak menjawab salam, dan tidak pula menjawab doa orang yang bersin. Begitu pula yang berada di kamar mandi tidak mengucapkan Alhamdulillah ketika bersin. Ia pun tidak menjawab kumandang azan.

Imam Nawawi juga menegaskan, bahwa membaca dzikir-dzikir semacam di atas (Subhanallah, Laa Ilaha Illallah, dll) tidak dibolehkan juga ketika jima (hubungan intim). Jika ada yang bersin dalam kondisi berada di kamar mandi atau saat berjima’, maka hendaklah ia menyebut Alhamdulillah di batinnya, TANPA menggerakkan lisannya. Inilah yang dimakruhkan saat kencing dan jima’. Namun hukumnya adalah makruh (makruh tanzih), bukan haram. Jika dilakukan, tidaklah berdosa. Lihat Syarh Shahih Muslim, 4: 61.

Wallahu ta’ala a’lam.

 

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber: https://rumaysho.com/8647-hubungan-intim-di-kamar-mandi.html