Bolehkan Ibu Memakai Uang Anak Tanpa Izin?

Fatwa Syaikh Shalih Al-Munajjid (no. 145503)

Pertanyaan:

Jika anak berusia tujuh tahun – yang menjadi murid di sebuah sekolah – memeroleh beasiswa bulanan, apakah ibunya boleh memakai uang si anak? Apakah seorang anak kecil boleh sesuka hati memakai uangnya sendiri meskipun boros?

Jawaban:

Alhamdulillah.

Jawaban Pertanyaan Pertama:

Ketika seorang anak kecil punya uang, baik dari pemberian atau beasiswa atau yang lainnya, uang itu menjadi milik pribadinya. Ibu TIDAK PUNYA HAK untuk menggunakan harta anaknya. Namun jika ibu membutuhkan uang itu, apakah ia boleh mengambilnya, sebagaimana ayah dibolehkan mengambilnya? Dalam hal ini terdapat beda pendapat ulama:

Pendapat Pertama: Ibu Tidak Punya Hak seperti Ayah

Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan: “Selain ayah, tidak ada yang boleh mengambil harta anaknya yang masih kecil. Karena terdapat hadis shahih:

أنت ومالك لأبيك

‘Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.’

Dengan demikian, hadis tersebut TIDAK boleh dikiaskan untuk orang lain selain ayah, karena seorang ayah punya wewenang atas anaknya dan hartanya, bila anak itu masih kecil.” (Al-Mughni, 5:397; Silakan lihat pula Al-Inshaf, 7:155 dan Al-Ghararul Bahiyyah, 4:400)

Syaikh Utsaimin berpendapat: “Hal pertama yang patut diajarkan kepada seorang anak ketika masih kecil adalah hak kepemilikan. Seorang ibu tidak punya wewenang mengatur-atur anaknya, bila sang ayah masih hidup. Dengan demikian, tidak halal bagi seorang ibu untuk menggunakan harta anaknya (yang masih kecil), tanpa izin dari sang ayah. Jika sang ayah mengizinkan, maka sang ibu boleh menggunakannya. Baik anak lelaki maupun perempuan, hak harta itu ada pada ayah dan BUKAN pada ibu” (Majmu’ Fatawa wa Rasa’il Al-‘Utsaimin, 25:211)

Pendapat Kedua: Sang Ibu Punya Hak Sebagaimana Ayah, Terkait Harta Anaknya

Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu mengatakan: “Ayah dan ibu boleh mengambil harta anaknya tanpa izin si anak. Namun anak-anak mereka (baik anak lelaki maupun anak perempuan) tidak boleh mengambil harta orang tuanya tanpa izin.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla, 6:385; beliau menilai riwayat pendapat ini Shahih)

Atha bin Abi Rabah dan Az-Zuhri juga berpendapat sama. Silakan lihat Al-Mudawanah, 2:264.

Syaikh Al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan: “Hak ayah (terhadap harta anaknya yang masih kecil) memang kita sepakat. Demikian pula hak ibu, karena – menurut pendapat yang tepat – ia memiliki hak seperti ayah, dalam permasalahan ini. Si ibu boleh mengambil harta anaknya yang masih kecil untuk ia manfaatkan dan untuk menutupi kebutuhannya, selama itu tidak merugikan si anak atau uang itu tidak mengganggu terpenuhinya kebutuhan si anak. Wallahu Ta’ala a’lam.” (Al-Muntaqa)

Terdapat beberapa syarat agar seorang ayah boleh mengambil harta anaknya. Penjelasannya ada pada tanya-jawab no. 9594.

Akan tetapi, jika sang ibu miskin dan ia perlu uang untuk hidup, maka ia berhak mengambil harta anaknya sesuai kebutuhannya.

Jawaban Pertanyaan Kedua:

Seorang anak kecil tidak boleh menggunakan hartanya sekehendak hati. Walinya wajib membatasi harta tersebut dari pandangan si anak (supaya si anak tidak cenderung ingin membelanjakan uang itu; akal anak kecil belum bisa membedakan hal yang baik dan hal yang buruk pen.). Allah Ta’ala berfirman:

( وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَعْرُوفًا )

“Dan janganlah kalian serahkan – kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya – harta (mereka yang ada dalam wewenangmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.” (QS. An-Nisa: 5)

Dalam Zadul Mustaqni disebutkan: “Para walinya tidak boleh membelanjakan harta tersebut untuk mereka (orang-orang yang belum sempurna akalnya tersebut), kecuali bila mereka memang perlu.”

Setiap wali wajib mengizinkan si anak untuk membelanjakan uangnya sendiri, dalam rangka mengajar dan melatihnya untuk menggunakan uang secara bijak. Untuk pembahasan lebih detail tentang hal ini, silakan lihat tanya-jawab no.97489.

Wallahu a’lam.

Situs Tanya-Jawab Islam, dikelola oleh Syaikh Shalih Al-Munajjid.

 

Sumber:http://islamqa.info/ar/145503

**

Penerjemah: Tim Penerjemah WanitaSalihah.Com

Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits

 

Artikel WanitaSalihah.Com

145503: هل للأم أن تأخذ من مال ولدها ؟

السؤال :

إذا كان الطفل عمره 7 سنوات يدرس ، ويستلم مكافأة. فهل يجوز للأم أن تتصرف بماله ؟ , وهل يجوز للطفل أن يتصرف بماله كيفما شاء ( ولو بإسراف) ؟

الجواب :

الحمد لله

أولا :

إذا كان للصبي مال جاءه عن طريق الهبة أو المكافأة أو غير ذلك ، فهو ملك له ، وليس للأم أن تتصرف في ماله.

لكن إذا احتاجت إلى شيء من ماله ، فهل لها أن تأخذ منه كما يأخذ الأب ؟ في ذلك خلاف بين الفقهاء.

فمن أهل العلم من قال : إنها ليست كالأب.

قال ابن قدامة رحمه الله : ” وليس لغير الأب الأخذ من مال غيره بغير إذنه ; لأن الخبر ورد في الأب بقوله : ( أنت ومالك لأبيك ).

ولا يصح قياس غير الأب عليه ؛ لأن للأب ولاية على ولده وماله إذا كان صغيراً ”.

انتهى من ” المغني ” (5/ 397) ، وينظر: ” الإنصاف “(7/155) ، “الغرر البهية” (4/400 ).

وقال الشيخ ابن عثيمين : ” الهدايا التي يهدى للمولود أول ما يولد هي ملك له ، والأم ليس لها ولاية على ولدها مع وجود أبيه ، وعلى هذا فلا يحل لها أن تتصرف فيها إلا بإذن أبيه ، فإذا أذن فلا بأس ، وسواء كان المولود بنتا أو ابنا الحق في المال للأب لا للأم ”.

انتهى من ” مجموع فتاوى ورسائل العثيمين ” (25/211 ).

ومنهم من قال : إنها كالأب.

قال جابر بن عبد الله رضي الله عنه : ” يَأْخُذُ الْأَبُ وَالْأُمُّ مِنْ مَالِ وَلَدِهِمَا بِغَيْرِ إذْنِهِ ، وَلَا يَأْخُذُ الِابْنُ وَالِابْنَةُ مِنْ مَالِ أَبَوَيْهِمَا بِغَيْرِ إذْنِهِمَا ” رواه ابن حزم في “المحلى” (6/ 385) ، وصححه.

ومثله عن عطاء بن أبي رباح ، والزهري. ينظر: ” المدونة” (2/264 ).

وقال الشيخ الفوزان حفظه الله : ” وهذا في حق الأب لا شك فيه ، وكذلك في حقّ الأم ؛ لأنها كالأب على الصحيح ؛ تأخذ من مال ولدها ما تنتفع به ، وتسد به حاجتها ؛ ما لم يكن بذلك إضرار على الولد ، أو أن تتعلق به حاجة الولد ، والله تعالى أعلم ” انتهى من ” المنتقى “.

وجواز أخذ الأب من مال ولده له شروط سبق بيانها في جواب السؤال : (9594 ).

ولكن إذا كانت الأم فقيرة ، تحتاج إلى نفقة ، فلها أن تأخذ من مال ولدها قدر حاجتها.

 

ثانيا :

ليس للطفل أن يتصرف في ماله كيف شاء ، وعلى وليه أن يحجز عنه المال ، وينفق عليه منه بحسب المصلحة ، وهذا مقتضى الولاية.

قال تعالى : ( وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَعْرُوفًا ) النساء/5.

قال في “زاد المستقنع” : ” ولا يتصرف لأحدهم وليّه إلا بالأحظ “.

وللولي أن يأذن للطفل في شراء بعض الأشياء بنفسه تعويدا وتمرينا له على حسن التصرف في المال ، وينظر : سؤال رقم : (97489 ).

والله أعلم.

 

http://wanitasalihah.com/bolehkan-ibu-mamakai-uang-anak-tanpa-izin/