بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#NasihatUlama

BAWALAH UCAPAN SAUDARAMU KEPADA MAKNA YANG BENAR

Amirul Mukminin Umar bin Khatthab radhiyallahu’anhu berkata:

لاَ تَظُنَّ كَلِمَةً خَرَجَتْ مِنْ أَخِيكَ شَرًّا وَأَنْتَ تَجِدَ لَهَا فِي الْخَيْرِ مَحْمَلاً

“Janganlah engkau berprasangka buruk terhadap kalimat yang diucapkan saudaramu, sedang engkau masih menemukan kemungkinan makna yang baik dalam ucapannya itu.” [Al-Adab Asy-Syar’iyah, Ibnu Muflih rahimahullah, 2/418]

Asy-Syaikh Al-‘Allamah Ibnu Baz rahimahullah berkata:

“Bahwa banyak ucapan yang dikatakan tersebut adalah sesuatu yang tidak memiliki hakikat, melainkan sekadar persangkaan, yang mana setan telah menghiasi dan menipu mereka, sehingga keburukan nampak baik dalam pandangan mereka. Dan Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا

‘Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain.’ [Al-Hujurat: 12]

Dan seorang Mukmin sepatutnya membawa ucapan saudara Muslimnya kepada makna yang paling baik. Berkata sebagian Salaf:

لا تظن بكلمة خرجت من أخيك سوء وأنت تجد لها في الخير محملا

‘Janganlah engkau berprasangka buruk terhadap satu kalimat yang keluar dari saudaramu, sedang engkau mendapati kemungkinan makna yang baik baginya’.” [Majmu’ Al-Fatawa, 7/314]

 

Penulis: Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/707499286066223:0