بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

#DakwahSunnah

BAHAYA TIDUR TENGKURAP (SYARIAT DAN MEDIS)

Tengkurap sangat nyaman dan pulas dirasakan oleh sebagian orang. Rasanya lebih nikmat dan lebih rileks. Bahkan ada yang menjadikan cara tidur ini sebagai kebiasaan. Ada perintah dalam agama kita agar menghindari hal ini, karena memang secara kesehatan cara tidur seperti ini kurang baik.

Demikianlah agama Islam, memerintahkan dan melarang sesuatu pasti untuk kemashalahatn dan kebaikan manusia.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata dalam risalahnya:

الدين مبني على المصالح

في جلبها و الدرء للقبائح

“Agama dibangun atas dasar berbagai kemashlahatan

Mendatangkan mashlahat dan menolak berbagai keburukan.”

Kemudian beliau menjelaskan:

ما أمر الله بشيئ, إلا فيه من المصالح ما لا يحيط به الوصف

“Tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali padanya terdapat berbagai mashlahat yang tidak bisa diketahui secara menyeluruh.” [Risaalah fiil Qowaaidil fiqhiyah hal. 41, Maktabah Adwa’us Salaf]

Larangan Tidur Dengan Posisi Tengkurap

Karena khabar dari Rasulullah ﷺ, bahwa ini adalah cara tidur yang dimurkai oleh Allah.

عن يعيش ان طخفة الغفاري رضي الله عنه قال: قال أبي بينما أنا مضطجع في المسجد على بطني إذا رجل يحركني برجله فقال: ” إن هذه ضجعة يبغضها الله” قال فنظرت فإذا رسول الله صلى الله عليه وسلم

Ya’isy bin Thikhfah Al-Ghifari berkata: “Bapakku menceritakan kepadaku, bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata:

“Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.”

Bapakku berkata:  “Setelah aku melihat, ternyata beliau adalah Rasulullah ﷺ.” [HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Takhrij Misykat al-Mashabih, 4718]

Dalam riwayat yang lain:

إنما هي ضجعة أهل النار

“Berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni Neraka” [HR. Ibnu Majah]

Di antara ulama ada juga yang sekadar menghukumi dengan makruh (dibenci). Sebagimana perkataan Imam Tirmidzi rahimahullah dalam Sunannya:

باب ما جاء في كراهية الاضطجاع على البطن

“Bab Makruhnya Tidur Tengkurap”

Kemudian beliau mebawakan hadis:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلاً مضطجعاً على بطنه، فقال: ” إن هذا ضجعة لا يحبها الله”

Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, bahwasanya Rasulullah ﷺ melihat seorang Laki-laki Muslim tidur tengkurap, kemudian beliau ﷺ bersabda:

“Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah.” [HR. AT-Tirmidzi no. 2789]

Bahaya Kesehatan Tidur dengan Cara Ini

Ulama sekaligus pakar kedokteran, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

، وكثرة النوم على الجانب الأيسر مضر بالقلب بسبب ميل الأعضاء إليه، فتنصب إليه المواد. وأردأ النوم على الظهر، ولا يضر الاستلقاء عليه للراحة من غير نوم، وأردأ منه أن ينام منبطحاً على وجهه

“Terlalu sering tidur dengan sisi kiri membahayakan bagi jantung, karena kecendrungan anggota (organ dalam) ke kiri, maka bisa menekannya. Dan cara tidur yang kurang baik juga adalah terlentang. Tetapi tidak mengapa jika sekadar untuk beristirahat tanpa tidur. Dan yang kurang baik juga adalah cara tidur berbaring dengan mukanya (tengkurap).” [Zadul Ma’ad 4/240-241]

Ilmu kedokteran modern membuktikan, bahwa memang tidur tengkurap berbahaya, apalagi tidurnya pulas dan lama, karena saat tidur tengkurap otomatis otot dada/otot pernafasan kita tidak dapat mengembangkan dada dengan baik dan maksimal, sehingga  aliran oksigen menjadi lebih sedikit, dan bisa berakibat menjadi sesak nafas.

Demikian juga tidur pada sisi kiri badan (yaitu menghadap ke kiri) juga berbahaya, karena organ-organ bisa menghimpit jantung, sehingga sirkulasi darah terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak.

Sedangkan tidur terlentang akan kurang baik, jika bagian tubuh tidak ditopang dengan baik, atau tidak menyentuh tempat tidur dengan ideal, sehingga bisa menyebabkan nyeri punggung ketika bangun tidur.

Demikian semoga bermanfaat.

Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

[Artikel www.Muslimafiyah.com]

Sumber: https://Muslimafiyah.com/bahaya-tidur-tengkurap-syariat-dan-medis.html