بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

ASAL USUL PENAMAAN HIJR ISMAIL

Pertanyaan:

Mengapa dinamakan Hijr Islamil? Apakah ada hubungannnya dengan Nabi Ismail?

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Masyarakat kita menyebut bangunan tembok setengah lingkarang setinggi pundak dengan nama Hijr Ismail. Meskipun sebenarnya ini sama sekali TIDAK ADA hubungannya dengan Nabi Ismail ‘alaihis salam. Karena bangunan ini ada setelah pemugaran yang dilakukan oleh masyarakat Quraisy, sebelum Nabi Muhammad ﷺ diutus jadi nabi.

Ketika peristiwa Fathu Mekah, Nabi ﷺ ditanya oleh A’isyah mengenai bentuk Kakbah. A’isyah bercerita:

سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – عَنِ الْجَدْرِ أَمِنَ الْبَيْتِ هُوَ قَالَ « نَعَمْ » . قُلْتُ فَمَا لَهُمْ لَمْ يُدْخِلُوهُ فِى الْبَيْتِ قَالَ ” إِنَّ قَوْمَكِ قَصَّرَتْ بِهِمُ النَّفَقَةُ “

Aku bertanya kepada Nabi ﷺ tentang tembok Hijr, apakah itu bagian dari Kakbah?

Jawab Nabi ﷺ: “Ya.”

Saya bertanya lagi: ‘Mengapa tidak mereka masukkan jadi satu dengan bangunan Kakbah?’

Jawab Nabi ﷺ: “Masyarakatmu kekurangan dana.”

Kemudian Nabi ﷺ menyampaikan keinginannya:

وَلَوْلاَ أَنَّ قَوْمَكِ حَدِيثٌ عَهْدُهُمْ بِالْجَاهِلِيَّةِ فَأَخَافُ أَنْ تُنْكِرَ قُلُوبُهُمْ أَنْ أُدْخِلَ الْجَدْرَ فِى الْبَيْتِ وَأَنْ أُلْصِقَ بَابَهُ بِالأَرْضِ

Andai bukan karena kaummu baru saja keluar dari masa Jahiliyah, sehingga saya khawatir jiwa mereka menolak, niscaya akan aku gabungkan tembok setengah lingkaran itu jadi satu dengan Kakbah, dan pintunya saya buat di bawah sama dengan tanah. (HR. Bukhari 1584 dan Muslim 3313).

Hadis ini sangat tegas menunjukkan, bahwa bangunan tembok setengah lingkaran itu tidak ada kaitannya dengan Ismail.

Bagaimana kisah selengkapnya?

Ibnu Katsir membawakan riwayat dari Muhammad bin Ishaq, bahwa ketika Nabi ﷺ berusia 35 tahun, terjadi banjir hingga bangunan Kakbah rusak. Tinggal puing-puing dan sisa-sisa tembok. Akhirnya orang Quraisy berencana untuk merenovasi Kakbah. Mereka siapkan bahan, peralatan, termasuk tenaganya dan tukang.

Secara ekonomi, sebenarnya orang musyrikin Quraisy cukup mapan. Sehingga mereka mampu untuk merenovasi Kakbah seperti bangunan sebelumnnya. Namun untuk Kakbah, mereka punya standar yang berbeda dengan umumnya bangunan lainnya.

Sebelum renovasi Kakbah dilakukan, ada tokoh Quraisy dari Bani Makhzum, yaitu Abu Wahb bin Abid bin Imran. Dia memberi peringatan kepada masyarakat Quraisy:

يا معشر قريش لا تدخلوا في بنيانها من كسبكم إلا طيباً، لا يدخل فيها مهر بغي، ولا بيع ربا، ولا مظلمة أحد من الناس

“Wahai orang Quraisy, jangan sampai melibatkan modal untuk pembangunan Kakbah kecuali yang halal. Jangan melibatkan upah pelacur, hasil transaksi riba, atau uang kezaliman dari orang lain.”

Abu Wahb ini adalah paman Abdullah, ayahnya Nabi ﷺ. Tepatnya paman dari ibu. Dan dikenal sebagai orang terhormat di kalangan Quraisy. (Sirah Ibnu Katsir, 1/275).

Karena mereka hanya membatasi dari harta yang halal, maka dana mereka terbatas. Menyebabkan mereka tidak bisa membangun Kakbah utuh seperti sebelumnya. Mereka bangun sesuai ketersediaan dana, dan bagian sisanya ditaruh luar, hanya diberi tanda tembok setinggi pundak, untuk pembatas agar tidak dilewati orang yang thawaf.

Untuk itu, jika ada orang yang thawaf dan melintasi Hijr, maka thawafnya batal. Karena dia tidak mengelilingi Kakbah dengan sempurna.

Benarkah Ada Kuburan Ismail di Hijr?

Ada sebagian orang yang berpendapat demikian. Namun pendapat ini TIDAK BENAR, karena tidak ada riwayat yang otentik dari Nabi ﷺ yang menyebutkan hal itu. Sementara riwayat Mauquf (pernyataan sahabat) statusnya sanngat lemah, sehingga sama sekali tidak bisa dijadikan dalil.

(Penjelasan dari kitab Tahdzir as-Sajid, hlm. 74-76)

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits

Sumber: https://konsultasisyariah.com/28468-asal-usul-hijr-ismail.html