بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

?? APAKAH GHARAR ITU?

Pengertian gharar sebagaimana dikatakan oleh Al Jarjani:

مَا يَكُوْنُ مَجْهُوْلُ العَاقِبَةِ لاَ يَدْرِى أَيَكُوْنُ أَمْ لَا

“Sesuatu yang ujung-ujungnya tidak jelas, hasilnya akan ada, ataukah tidak.” (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 31: 149).

? Gharar seperti inilah yang dilarang oleh Nabi ﷺ ⤵️:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ بَيْعِ الْحَصَاةِ وَعَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ

“Rasulullah ﷺ melarang dari jual beli Hashoh (hasil lemparan kerikil, itulah yang dibeli) dan melarang dari jual beli Gharar .” (HR. Muslim no. 1513)

Contoh Gharar di masa silam yang terlarang sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ بَيْعِ حَبَلِ الْحَبَلَةِ ، وَكَانَ بَيْعًا يَتَبَايَعُهُ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ ، كَانَ الرَّجُلُ يَبْتَاعُ الْجَزُورَ إِلَى أَنْ تُنْتَجَ النَّاقَةُ

? “Rasulullah ﷺ melarang transaksi jual beli yang disebut dengan “Habalul Habalah”. Itu adalah jenis jual beli yang dilakoni masyarakat jahiliyah. “Habalul Habalah” adalah transaksi jual beli yang bentuknya adalah: Seorang yang membeli barang semisal unta secara tidak tunai. Jatuh tempo pembayarannya adalah ketika cucu dari seekor unta yang dimiliki oleh penjual lahir.” (HR. Bukhari, no. 2143 dan Muslim, no. 3883). Cucu dari unta tersebut tidak jelas diperoleh kapankah waktunya. Pembayarannya baru akan diberi setelah cucu unta tadi muncul dan tidak jelas waktunya. Bisa jadi pula unta tersebut tidak memiliki cucu. Itulah Gharar, karena ujung akhirnya tidaklah jelas diperoleh.

 

Sumber: https://muslim.or.id/23816-hukum-bpjs.html