Apakah al-Quran Syi’ah itu berbeda dengan al-Quran kita?

Apakah benar Syi’ah memiliki al-Quran sendiri?

 

Bismillah was sholatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Ada tiga keyakinan mendasar Syi’ah tentang kitab suci al-Quran:

  1. Mereka meyakini bahwa al-Quran yang dipegang kaum Muslimin telah disimpangkan oleh para sahabat, sehingga tidak semua ayat al-Quran masih otentik. Beberapa ayat telah diubah dan sebagian besar dibuang para sahabat. Karena itu mereka mengakui, sebagian al-Quran yang dipegang kaum Muslimin. [Ushul al-Kafi, al-Kulaini, 1/241]
  2. Syi’ah memiliki al-Quran versi lain, yang tidak ada dalam al-Quran yang beredar di tengah kaum Muslimin. Jumlah ayatnya 17.000. Ada dua keterangan yang mereka sampaikan, (1) al-Quran itu langsung diturunkan kepada Fatimah, (2) al-Quran itu diturunkan melalui Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berikan hanya ke Fatimah. [Ushulul Kaafi, Al Kulaini, 2/634, dan keterangan Yasir Habib, musuh sahabat].
  3. Jibril itu salah sasaran. Seharusnya seharusnya disampaikan kepada Ali bin Abi Thalib, namun disampaikan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga al-Quran ini tidak otentik, karena tidak melalui jalur Ali radhiyallahu ‘anhu. Hanya saja, keyakinan ini hanya dimiliki sekelompok Syi’ah yang ghuluw. (Anisul Wahid, 2/310, Tahqiq: ar-Raja’i).

Mengenal Mushaf Fatimah

Orang Syi’ah menyebut kitab suci tambahan khusus mereka sebagai Mushaf Fatimiyah. Mushaf ini tidak dimiliki oleh kaum Muslimin pada umumnya. Menurut salah satu riwayat mereka, Jibril hanya mendektekannya kepada Fatimah, kemudian ditulis oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.

 

Dalam kitab Ushul al-Kafi – salah satu rujukan utama Syi’ah – dinyatakan:

عندما سئل الإمام الصادق ( عليه السَّلام ) عن مصحف فاطمة ( عليها السَّلام ) قال:

Ketika Imam as-Shodiq – alaihis salam – ditanya tentang Mushaf Fatimah – alaihas salam – beliau menjawab:

إن فاطمة مكثت بعد رسول الله ( صلَّى الله عليه و آله ) خمسة وسبعين يوماً ، و كان دخلها حزنٌ شديد على أبيها ، و كان جبرئيل يأتيها فيُحسن عزاءَها على أبيها ، و يُطيب نفسها و يخبرها عن أبيها و مكانِه ، و يخُبرها بما يكون بعدها في ذريتها ، و كان عليّ ( عليه السَّلام ) يكتب ذلك ، فهذا مصحف فاطمة

“Sesungguhnya Fatimah, sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkabung selama 75 hari. Beliau sangat bersedih karena wafatnya ayahnya. Jibril selalu mendatangi Fatimah, dan turut berkabung atas kematian ayahnya. Jibril menghibur Fatimah, dan menyampaikan tentang keadaan ayahnya dan kedudukan ayahnya. Jibril juga menyampaikan keadaan masa depan keturunan Fatimah.Sementara Ali mencatat semua yang disampaikan Jibril. Itulah Mushaf Fatimah.”

[Ushul al-Kafi, al-Kulaini, 1/241].

Kitab Ushul al-Kafi, karya al-Kulaini inilah kitab rujukan pokok orang Syi’ah yang berkembang di Iran, Irak, Lebanon, Suriah, dan Syi’ah Indonesia.

Mushaf Fatimah Jauh Lebih Tebal

Mushaf Fatimah jauh lebih tebal dibandingkan al-Quran umat Islam. Mushaf Fatimah tiga kali lebih tebal dibandingkan al-Quran kaum Muslimin. Dalam Ushul al-Kafi juga disebutkan, bahwa Abu Abdillah – alaihis salam – mengatakan,

وإن عندنا لمصحف فاطمة عليها السلام وما يدريهم ما مصحف فاطمة عليها السلام؟ قال: مصحف فيه مثل قرآنكم هذا ثلاث مرات، والله ما فيه من قرآنكم حرف واحد.

“Kami memiliki Mushaf Fatimah alaihas salam. Mereka tidak tahu, apa itu Mushaf Fatimah? Mushaf Fatimah berisi seperti al-Quran kalian ini tiga kali lipat. Demi Allah, tidak ada satu pun bagian (dalam Mushaf Fatimah) yang dijelaskan dalam al-Quran kalian satu huruf pun.” [al-Kafi, al-Kulaini, jilid 1, hlm. 287]

Salah satu tokoh mereka, Kamal al-Haidari menjelaskan kitab Ushul al-Kafi yang menjelaskan keterangan Mushaf Fatimah. Bahwa Mushaf itu ada, dan bukan khayalan. Tapi wujudnya masih disembunyikan.

Mushaf yang Disembunyikan

Mushaf Fatimah, hingga saat ini belum diterbitkan. Bahkan orang Syi’ah sendiri tidak bisa menunjukkan lembaran Mushaf Fatimah itu. Semua kaum Muslimin menyatakan mushaf itu hanya khayalan, khurafat kaum Syi’ah. Namun mereka membantah dan mengatakan, Mushaf Fatimah itu ada, dan mushaf itu hanya dimiliki oleh Al-Ma’shumin (Imam yang Maksum). Sementara selain imam yang maksum, mereka tidak pernah tahu isinya, selain bagian Mukadimah saja.

Syi’ah Menimbang Keaslian al-Quran

Kaum Muslimin meyakini bahwa al-Quran yang ada di tangan mereka adalah al-Quran asli, persis seperti yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui malaikat Jibril. Al-Quran ini dijaga oleh Allah, dan tidak mengalami perubahan hingga Allah mengangkatnya. Allah berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9)

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan:

قرر تعالى أنه هو الذي أنزل الذكر، وهو القرآن، وهو الحافظ له من التغيير والتبديل

Allah menegaskan bahwa Dia yang menurunkan az-Dzikr, yaitu al-Quran, dan Dia yang akan menjaganya dari setiap perubahan atau penyelewengan. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/527).

Penulis: Ammi Nur Baits

https://konsultasisyariah.com/22387-al-quran-versi-Syi’ah-mushaf-fatimah.html