Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

 

وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ

 

“Dan Dia menjadikan aku seorang yang berberkah di mana saja aku berada.” [Maryam: 31]

 

Ayat di atas adalah firman Allah yang menyebutkan ucapan Nabi Isa ‘alaihissalam terhadap nikmat yang Allah berikan pada dirinya, bahwa Allah telah menjadikannya sebagai orang diberkahi di man apun dia berada.

 

Dalam menafsirkan makna “Dan Dia menjadikan aku seorang yang berberkah di mana saja aku berada.”, Imam Mujahid dan Sufyan bin ‘Uyainah berkata, “Orang yang mengajarkan kebaikan di mana saja aku berada.” Sebagiannya lagi menafsirkan, “Melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar di mana saja aku berada.” Juga sebagian salaf menafsirkan, “Memberi manfaat di mana saja aku berada.” [Tafsir Ibnu Jarir dan Tafsir Ibnu Katsir]

 

Ibnul Qayyim berkata, “Yaitu orang yang mengajarkan kebaikan, berdakwah kepada Allah, mengingatkan kepada-Nya, dan menganjurkan ketaatan. Itulah keberkahan pada seseorang. Siapa yang lepas dari ini, dia telah lepas dari keberkahan, pasti terhapus keberkahan berjumpa dan berkumpul dengannya, bahkan menghilangkan keberkahan orang yang menjumpainya dan bertemu dengannya, karena dia akan menghabiskan waktu pada perkara-perkara yang telah berlalu dan merusak hati.” [Risalah Ibnil Qayyim Ila Ahadi Ikhwanih hal. 3]

 

Memikirkan diri untuk berberkah di mana saja bumi menyandang dan langit meneduhi adalah suatu kebaikan yang sangat luas, akan mengantar seorang hamba kepada berbagai jenjang ibadah yang sangat agung, berupa menyebarkan ilmu agama, berakhlak yang mulia, memberi manfaat kepada manusia, amar ma’ruf nahi mungkar, dan selainnya.

 

Untuk mendalami makna ayat, seorang hamba perlu mengetahui perkara-perkara yang akan menjadi sebab datangnya keberkahan Allah untuk seorang hamba. Sebab-sebab keberkahan tersebut telah diuraikan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

 

Marilah membentuk keberkahan untuk diri sendiri, dan jadilah orang-orang yang membawa keberkahan kepada seluruh lapisan manusia di mana saja kita berada.