Pertanyaan:

Bagaimana hukumnya apabila kita mengubah niat dalam sholat. Misalnya awalnya kita sholat sendiri dan niat sholat fardhu. Ketika kita sudah melaksanakan sholat 2 rakaat, datang orang lain. Dan ketika itu kita langsung mengubah niat sholat menjadi sholat sunah mutlak, dan menyudahi dengan 2 rakaat. Karena ingin sholat berjamaah, tidak sholat sendiri.

Jawaban:

Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin menjelaskan tentang mengubah niat ketika sholat.

Ditinjau dari sebabnya, sholat dibagi menjadi dua macam:

Pertama, Sholat Mu’ayan (Tertentu)

Semua sholat yang memiliki sebab tertentu. Misalnya: semua sholat 5 waktu, sholat Rawatib, sholat sunah yang dikerjakan karena perbuatan tertentu, seperti Tahiyatul Masjid, setelah wudhu, dst. Termasuk juga sholat yang dikerjakan karena waktu tertentu, seperti Sholat Dhuha.

Kedua, Sholat Sunnah Mutlak

Adalah sholat sunah yang tidak memiliki sebab tertentu. Ketika waktu luang di masjid atau tempat mana pun, kemudian ada orang ingin sholat, maka sholat yang dia lakukan adalah sholat sunah mutlak.

Tentang perubahan niat sholat, ada tiga bentuk sebagai berikut:

1.  Berubah Niat Dari Sholat Mu’ayan (Tertentu) Ke Sholat Mu’ayan Yang Lain, Hukumnya TIDAK BOLEH.

Contoh: Adi tidak bisa Sholat Dzuhur  karena sedang di kendaraan. Adi baru bisa sholat di waktu Ashar. Ketika sampai rumah di waktu Ashar,  Adi sholat 4 rakaat dengan niat sholat Ashar. Di tengah-tengah sholat dia teringat belum Sholat Dzuhur . Maka Adi TIDAK BOLEH tetap sholat dengan mengubah niatnya semula (yaitu sholat Ashar -pen) menjadi niat Sholat Dzuhur . Namun Adi harus MEMBATALKAN sholatnya dan memulai sholat lagi dengan niat Sholat Dzuhur .

2. Berubah Niat Dari Sholat Sunnah Mutlak Ke Sholat Mu’ayan, Hukumnya TIDAK BOLEH

Contoh: Ari Sholat Sunnah Mutlak pada jam 9 pagi. Kemudian dia teringat bahwasanya ini adalah waktu untuk Sholat Dhuha, maka Ari tidak boleh mengubah niatnya menjadi Sholat Dhuha. Namun jika Ari ingin Sholat Dhuha, maka dia mulai sholat dari awal dengan niat Sholat Dhuha.

3. Berubah Niat Dari Sholat Tertentu Ke Sholat Sunnah Mutlak, Hukumnya BOLEH DAN SHOLAT SAH.

Contoh: Budi memiliki kebiasaan Sholat Sunah Rawatib di rumahnya. Suatu ketika dia mengerjakan sholat sunah setelah Isya (Ba’diya Isa – pen) di masjid. Ketika sampai rumah dia lupa kalau dia telah sholat sunah setelah Isya. Kemudian Budi melakukan sholat 2 rakaat dengan niat Sholat Sunah Setelah Isya (Ba’diya Isa – pen). Di tengah sholat dia teringat bahwa dia sudah sholat sunah setelah Isya (Ba’diya Isa – pen). Maka Budi boleh langsung mengubah niat sholatnya menjadi Sholat Sunnah Mutlak.

(Liqa-at al-Bab al-Maftuh, volume 1, no. 15)

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasIsyariah.com)

https://konsultasIsyariah.com/14105-mengubah-niat-ketika-sholat.html